Pontianak – Pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Andrea Anggana, seorang pakar pengembangan SDM dan pendiri Human Capital Insight Institute, menyebut transformasi ini sebagai momentum emas yang perlu terus dijaga dan diperkuat.
“Indonesia saat ini tidak kekurangan talenta, tapi tantangannya adalah bagaimana kita mengelolanya dengan strategi yang tepat,” ujar Andrea dalam sesi diskusi panel bertajuk “SDM Unggul untuk Masa Depan Indonesia” yang digelar di Jakarta, Sabtu (7/6).
Menurut Andrea, kemajuan terlihat dari meningkatnya kesadaran baik sektor publik maupun swasta terhadap pentingnya pelatihan berkelanjutan, penguatan soft skills, serta adaptasi terhadap perubahan teknologi. “Kita melihat perusahaan kini tidak hanya fokus pada hasil kerja, tapi juga pada proses pengembangan manusia di dalamnya. Ini perubahan yang sangat positif,” tambahnya.
Data dari Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa lebih dari 1,2 juta tenaga kerja telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi selama 2024. Andrea menilai ini adalah bukti konkret bahwa investasi terhadap SDM sudah mulai menjadi prioritas nasional.
Ia juga menyoroti peran generasi muda dalam mendukung percepatan transformasi digital. “Anak-anak muda kita cepat belajar, cepat beradaptasi. Tantangannya tinggal bagaimana sistem pendidikan dan industri bisa menyediakan ruang tumbuh yang inklusif dan dinamis,” jelas Andrea.
Meski demikian, Andrea menekankan pentingnya pemerataan akses. “Kemajuan SDM harus dirasakan merata. Bukan hanya di kota besar, tapi hingga pelosok daerah. Pemerataan ini penting agar daya saing nasional benar-benar solid,” ujarnya.
Andrea optimistis, jika tren positif ini terus berlanjut dengan strategi yang terarah, Indonesia akan mampu mencetak SDM unggul yang menjadi motor penggerak pembangunan di tengah persaingan global yang semakin ketat.
“Ini bukan sekadar soal angka, tapi tentang bagaimana kita membentuk manusia Indonesia yang adaptif, berintegritas, dan punya semangat inovasi,” pungkasnya.
